Monday, November 30, 2015

*The Long Road


(Father and daughter. Source: https://intimacyheals.files.wordpress.com)
---
We've walked the long road and you've worn it well.
You stitched yourself up when you fell.
Keep your memories in jars,
Carry secrets in scars.
Beneath your shell.

You've seen some good days, and some bad ones too.
You weave through fashion and trend.
You've seen a sun rise on an ocean blue,
You've seen it set for the dearest of friends.

Sunday, November 29, 2015

Penyelam Hilang di Misool


(skema pencarian Danel Djayadi yang dilakukan tim SAR. sumber: facebook Kaufik Anril)
Rekan divers, barangkali ada yg kenal dengan crew/guide dari Kapal Black Manta, barangkali ada contact yg bisa dihubungi, mohon informasinya. Karena salah satu rekan kami yg sedang menyelam di Misol dikabarkan hilang sudah 3 jam.
--Kaufik Anril, (25/11/2015),  pukul 14:15 WIB

Beberapa hari lalu, saya mendapat kabar tak mengenakkan dari beberapa sumber, utamanya media sosial, terkait hilangnya seorang penyelam, Daniel Djayadi, asal Jakarta. Dikabarkan, Daniel hilang saat menyelam di Misool, Raja Ampat, Papua, pada Rabu, 25 November 2015. Saat itu, ia bergabung dalam LOB (Live a Board) KM Black Manta.

Mendengar kabar itu, saya terkejut, karena kecelakaan penyelaman di Raja Ampat, Papua, terbilang langka. Setidaknya dalam 2-3 tahun terakhir, saya tidak mendengar adanya orang hilang atau meninggal ketika menyelam di sana. Beda halnya dengan kawasan Komodo, NTT yang setiap tahunnya selalu memakan korban. Bisa jadi karena arusnya yang kencang. 

Thursday, November 26, 2015

Diver Prancis Tewas Usai Menyelam di Gili Air

(foto ilustrasi. sumber: https://i.ytimg.com/)
Dunia penyelaman kembali berduka. Romain Didier Pierre, diver asal Prancis, meninggal usai menyelam di perairan Gili Air, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Kejadian itu sendiri terjadi pada Jumat (20/11), sekitar pukul 09.00 WITA.

Keterangan saksi mata yang berhasil dikumpulkan polisi menyebut pria kelahiran 26 April 1987 itu menyelam bersama rekannya didampingi dive master bernama Ricardo.

Pagi itu mereka menyelam hingga kedalaman 19 meter untuk melihat keindahan bawah laut Gili Air. Puas menyelam, mereka naik ke permukaan. Namun sebelum tiba di permukaan, terlebih dahulu mereka melakukan “safety stop”, sebagai upaya untuk menghilangkan nitrogen di dalam jaringan tubuh. Safety stop mereka lakukan di kedalaman 5 meter selama 3 menit.

Tuesday, November 24, 2015

*Blind Spot

(source: https://upload.wikimedia.org/)

...
Malam ini saya tertarik mengupas tentang "blind spot", setelah seorang teman posting bahayanya blind spot saat berkendara. Disebutkan, blind spot mengharuskan pengemudi ekstra waspada, terutama saat belok atau parkir mundur. Pasalnya, blind spot dinilai memiliki risiko yang sangat tinggi dan menjadi salah satu faktor utama penyebab kecelakaan.

Oh ya, mungkin sudah banyak yang pernah mendengar istilah blind spot. Secara sederhana blind spot adalah titik buta, dimana kita tidak bisa mengetahui keberadaan hal lain disekitar kita. Jika dianalogikan, blind spot merupakan hilangnya penglihatan atau terbatasnya pandangan karena terhalang bidang.

Sunday, November 22, 2015

Wujudkan (Nol) Deforestasi pada 2020

(Zero Deforestation. Source: http://i1.adis.ws)

Laporan penelitian terbaru yang dirilis Global Canopy Programme pada September 2015 menyoroti kebutuhan mendesak untuk menciptakan pasar komoditas pertanian berkelanjutan sebagai solusi praktis menghentikan perusakan hutan hujan tropis dunia yang tersisa.

Laporan berjudul “Achieving Zero (Net) Deforestation Commitments: What it means and how to get there” menggambarkan cara untuk mewujudkan ‘Zero Deforestation Pledges’. Laporan itu menilai sejauh apa peran korporat mendukung upaya deforestasi hingga ke level terendah (baca: nol).

Saturday, November 21, 2015

Dialog Dini Hari

(Ilustrasi pagi menjelang. Source: http://images3.alphacoders.com/)

I decided, very early on, just to accept life unconditionally. I never expected it to do anything special for me, yet I seemed to accomplish far more than I had ever hoped. Most of the time it just happened to me, without my ever seeking it.
-- Audrey Hepburn

...
Pertama kali mendengar kata "dini hari" yang muncul adalah bayangan tentang kesunyian. Merayap tenang dalam keutuhannya yang abadi. Menyergap mereka yang larut dalam gundah. Lalu bergerak pasti hadirkan sepi dalam waktu yang lebih lama.

Dini hari, pastinya tak banyak yang menikmati fase-fase itu. Masa dimana kebanyakan mereka telah terlelap tidur. Nyenyak nian atau bukan tak mungkin sedang dibuai oleh indahnya mimpi. Berpindah dimensi.

Friday, November 20, 2015

Terumbu Karang Indonesia, Hebat!

(Terumbu Karang yang mengalami bleaching (pemutihan). Foto: http://financialtribune.com/)

“Penelitian menunjukkan terumbu karang di Indonesia memiliki daya resiliensi yang kuat. Pun tahan terhadap fenomena El NiƱo ”
-- Mark Spalding, peneliti senior kelautan TNC

Artikel terbaru yang terbit di majalah Science, jurnal ilmiah terkemuka di dunia, pada November 2015, menemukan fakta unik tentang terumbu karang di Indonesia. Artikel tersebut ditulis oleh Mark Spalding, peneliti kelautan untuk The Nature Conservancy (TNC). 

Penelitan Spalding membuktikan bahwa pada kondisi tertentu, terumbu karang memiliki tingkat ketahanan yang memungkinkannya bangkit kembali meski telah dihantam badai, diserang bintang laut maupun wabah penyakit. Sebagaimana layaknya mahkluk hidup lainnya, terumbu karang yang merupakan ekosistem yang sangat dinamis juga melewati fase penurunan dan pertumbuhan. Dan kondisi itu merupakan sesuatu yang alami.

Tuesday, November 17, 2015

Tim Koroner Ungkap Kecelakaan Saat Menyelam

(Andrew Maybury ketika masih hidup. Foto: http://www.mirror.co.uk)
Andrew was a likeble young man, considerate to other people. 
Nothing was too much trouble for him.
- Frederick Maybury, Andrew's father

Baru-baru ini (12/11), tim penyidik independen berhasil mengidentifikasi penyebab kematian seorang turis asal Inggeris ketika mengikuti kursus menyelam di Mesir. Turis yang diketahui bernama Andrew Maybury (34) itu meninggal akibat cidera otak, usai naik ke permukaan secara tiba-tiba di spot Sharm El Sheikh.

Menurut instruktur yang menemani, Maybury mengalami panik lalu buru-buru naik ke permukaan. Saat itu, instruktur sempat tidak mengetahui keberdaaannya, karena ia meluncur secara diam-diam dari kedalaman 10 meter.

Monday, November 16, 2015

Festival Media 2015: Cerdas Memilih Media!

(Festival Media 2015 dimeriahkan dengan beragam kegiatan. Foto: jacko agun)
Untuk keempat kalinya, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) kembali menggelar kegiatan tahunan, “Festival Media” sebagai rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun AJI ke-21. Festival media tahun ini mengangkat tema; "Cerdas Memilih Media". 

Minggu siang (15/11) saya berkesempatan mengunjungi acara Festival Media 2015 yang diadakan oleh AJI di Universitas Atmajaya, terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 51, Jakarta. Acara itu sendiri telah digelar sejak Sabtu, 14 November 2015.

Ketika bertandang kesana, beberapa acara sedang berlangsung secara paralel. Berhubung bukan panitia, saya lebih leluasa berkeliling dari satu stan ke stan lainnya, khusus untuk mengintip kemeriahaanya. Sementara itu, rekan-rekan panitia sibuk mengawal beragam acara tersebut.

Saturday, November 14, 2015

Night Bazaar


(Mari ke Night Bazaar)
I have been a witness, and these pictures are my testimony
The events i have recorded should not be forgotten and must not be repeated
 -- James Nachtwey
...
Malam pukul 19.30 WIB, saya ijin keluar, setelah sebelumnya sempat mengintip keramaian yang terjadi di jalan utama, tak jauh dari rumah kami. Yup, jalan utama itu kini disulap menjadi arena night bazaar. Akibatnya, setiap pengendara yang hendak lewat terpaksa memutar ke arah lain. 

Berbekal kamera pocket digital saya memulai kegiatan yang sebenarnya sudah lama tidak saya lakukan. Hunting foto. Dengan bersemangat, saya berniat mendokumentasikan kegiatan yang selalu diadakan pada akhir minggu kedua setiap bulan itu. Harapannya, dapat beberapa frame foto yang bercerita tentang kemeriahan night bazaar

Thursday, November 12, 2015

*Indie



(foto ilustrasi. Source: https://thumbnail.mixcloud.com)

Mendapatkan Dalet (baca: komputer canggih untuk keperluan broadcasting) di jam-jam sibuk seperti malam tadi, rasanya sesuatu banget. Lalu setelahnya, tinggal menghanyutkan diri dengan rutinitas semu. Semu, karena kegiatan itu tak lebih dari bunga-bunga kehidupan. Patut dijalani tanpa memaki. Pun kudu disyukuri.

Menghanyutkan diri, sejatinya istilah saja. Menurut saya, yang lebih pas adalah menenggelamkan diri atau tenggelam lebih dalam. Yup, tenggelam memang serasa tepat. Bukan karena saya gemar menyelam, tapi sepertinya pas untuk menyerap makna dalam arti yang sesungguhnya.

Tuesday, November 10, 2015

2016, Sinar Harapan Tutup Usia


(logo Sinar Harapan. Foto: http://siva-id.jsstatic.com)

Akhir minggu kemarin, dua grup yang saya ikuti, yang masing-masing terdiri dari komunitas yang berbeda, tiba-tiba membagikan surat elektronik tentang berhenti terbitnya harian Sinar Harapan, sebuah koran sore yang terkenal di Jakarta. Surat elektronik yang dibagikan persis sama .

Oh ya, di Jakarta sendiri, tak banyak koran yang berani memutuskan untuk terbit pada sore hari. Pasalnya, mereka harus mampu menghadirkan info-info terbaru di halaman mukanya. Seingat saya, kompetitornya Sinar Harapan hanya Suara Pembaruan (SP). Uniknya, meski sesama kompetitor, banyak reporter Sinar Harapan yang berteman baik dengan reporter SP di lapangan. Alasannya, karena memiliki genre terbit yang sama dan demi mendapatkan asupan berita terkini.

Meski tak secara spesifik menyebutkan nama, surat elektronik yang berakhir viral itu dibenarkan oleh teman reporter asal Sinar Harapan. Menurut teman itu, ia telah siap dengan kemungkinan terburuk.

Monday, November 09, 2015

20 Persen Bentang Alam Berpotensi Rusak



Studi terbaru University of Minnesota Institute on Environment dan Department of Geography at McGill University, didukung The Nature Conservancy (TNC) menunjukkan tidak ada sektor penggerak tunggal yang berpotensi melakukan degradasi bentang alam di muka Bumi. Dipastikan, pembangungan sektor pertanian, pertambangan, dan energi merupakan tiga sektor utama pendukung peningkatan resiko yang berpotensi mempengaruhi 20 persen dari total bentang alam yang tersisa.

Studi dua universitas ternama itu menggarisbawahi adanya kebutuhan akan perencanaan mitigasi pada tingkatan bentang alam secara proaktif demi mendukung  tercapainya keseimbangan antara tujuan-tujuan pembangunan dan konservasi. 

Sunday, November 08, 2015

*Homo Anjing???


(Ilustrasi Foto: Pemandangan di Alun-Alun Suryakencana. Foto: jacko agun)

Seminggu lalu, di sebuah punggungan, kami bertemu kembali. Saat itu, ia dalam pendakian solo menuju puncak 1803, sementara saya mengarah ke puncak sebelahnya (baca: puncak 1878) bersama beberapa orang junioren. Kedua puncak itu letaknya bersebelahan, hanya dipisahkan oleh sadel (pertemuan dua titik pada satu punggungan) berukuran kecil. Biasanya sadel jadi tempat beristirahat sebelum melakukan summit attack atau pendakian ke puncak dengan tempo cepat.

Pertemuan kami sejatinya tanpa disengaja. Pagi itu, setelah berjalan 40 menit dari pintu rimba, saya tiba di pos I, di ketinggian 756 mdpl. Saat itu, ia sedang rehat, bersandar di batang pohon Altingia Excelsa, sembari memulihkan stamina sebelum melanjutkan perjalanan panjang.

Monday, November 02, 2015

November Rain, It's Really Happen!

(sumber: http://globe-views.com)
November rain washed away may guilt.
November  rain washed away my pain.
November rain, so tired i felt.
November rain was not just any rain.
-- Amy Philip 

Malam hari, 2 November 2015, saya masih di kantor, sok sibuk dengan rutinas harian, ketika seorang teman di studio berkomentar tentang hujan dikawasan Cibubur, Jakarta Timur. Mendapat kabar itu, saya langsung berseru: "Thanks God!", meskipun belum tahu, kapan pastinya hujan akan menyeberang merata hingga Jakarta Selatan.

Sementara itu, ketika melirik media sosial lewat smartphone, rata-rata postingan teman bertema tentang hujan di bulan November. November Rain, istilahnya, merujuk pada judul lagu milik band legendaris Guns n' Roses. Dan hujan pertama di musim ini, betul-betul jatuh di bulan November. Apakah sebuah kebetulan? No comment. Yang pasti kesan serunya begitu terasa.

Hujan lebat disambut warga Jakarta dengan antusias, tak terkecuali dengan saya. Karena kemarau panjang telah membuat banyak sumur kehabisan air dan banyak tanaman mati.

Jujur, dalam 2 bulan terakhir, saya tersiksa dengan keterbatasan air di rumah. Air yang dimaksud adalah air untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci dan kakus. Setiap hari, saya harus rela menunggu air tanah yang ada di sumur pompa kembali terisi, sebelum diisap oleh mesin bermerk "Dab". Kondisi itu membuat saya berada pada situasi 'harap-harap cemas'. 

ANTARA - Lingkungan

Climate Change News - ENN