Sunday, September 25, 2005

"...CaTaTaN dArI JuAnDa....sAMpE ExTrAVaGaNZa.........."

"Jakarta, disaat yang sepi"

..................
Setahap demi setahap, pengambilan gambar reka ulang untuk sebuah program televisi swasta tempatku bekerja, berjalan mulus!
Para talent yang umumnya baru pertama melakukan dialog yang tercatat di script, tampak mulai menjiwai setiap adegan. Abis, kalo gak begitu, shooting akan semakin bertele-tele dengan waktu yang makin molor.
Nah, kalo udah gitu, kita-kita juga yang susah!
.................
Sesaat sebelum scene terakhir kelar!
Sebuah pesan singkat masuk dalam ponselku! Bunyinya:"JaCk, KaYaKnYa AkU gAk bIsSa nOnToOn AcArA ExtRaxxxxxx, kArEnA PeRuTku LaGi SaKit, aKiBaT mAiN KoRa2 KmaRiN dI AnCol"
Ngelihat itu, aku jadi sedikit resah. Abis, untuk ngedapetin tiketnya aja susahnya bukan main.
Maklum, pertunjukan tersebut telah menjadi acara yang ditunggu-tunggu pemirsanya. Ini juga yang membuat banyak orang rela antri untuk mengambil tiketnya. Tak tekecuali dengan sobatku ini. Dan untuk itu, kita harus daftar dulu, sebelum beberapa minggu kemudian akan mendapatkan tiket masuk.
...................
Awalnya gak ada yang nyangka, kalo aku akan bertemu dengannya disaat yang tak tepat.
Saat itu, kita jadi bete nungguin jadwal penerbangan Surabaya-Jakarta yang delay hampir sejam, karena kendala teknis.
Berhubung baru kelar liputan di wilayah Jawa Timur selama 10 hari, lelah pun masih tersisa, terlihat di wajah-wajah kusam kami, kaum jurnalis muda.
Untuk membunuh sepi, kembali aku membuka buku "Mario PuzO" yang telah lama kubeli, namun tak selesai-selesai juga kubaca.
Kembali kucoba tuk mengingat semua tokoh-tokoh dan alur cerita dalam novel, yang mirip dengan "pemberontakan Che Guevara di Kuba", maklum aku sudah sampai di pertengahan.
Ntah kenapa!
Kerena lagi ngantuk atau alur cerita yang mulai bertele-tele, aku pun menjadi tak konsern dengan cerita ini. Sejurus kemudian, keinginan tuk ke kamar kecil pun mendadak muncul.
Sebelum beranjak, aku sempat menitipkan tas dan kamera kepada partnerku, agar dijaga.
....................
And, kejadian itu pun bermula dari sini.
Saat akan beranjak ketempat duduk semula, dideretan awal dari tempatku, telah duduk seorang dara muda, yang lagi nunggu pesawat.
Sesaat kemudian, kucoba ngeliriknya sambil membetulkan posisi dudukku.
Untuk lima menit pertama, kami hanya saling lirik, tanpa berani mengelarkan sepatah kata.
"Kalo dilihat, seh! gadis ini cukup cantik dan menarik!"
"Usianya pun, mungkin belum genap 20 tahun", gumanku.
Ada yang sedikit aneh saat itu!
Abis, dia hanya seorang diri, dan terlihat tenang mengamati sekeliling sambil sesekali melirik telepon genggamnya.
Lakunya yang tenang, pasti akan menghanyutkan semua lelaki yang memandangnya, tak terkecuali aku.
"Mas, jam berapa sekarang?", ucapnya padaku yang berada tepat disampingnya, memecah keheningan setelah sekian menit.
"jam 7 lewat 10", jawabku menimpali!
Akhirnya, inilah percakapan pertama waktu itu, yang akan terus berlanjut sampai sekarang.
Sampai tak terasa, akhirnya kita harus berlalu lebih dahulu, karena pesawat telah standby, sedangkan dia harus stay 10 menit lagi dengan pesawat lain dan tujuan sama, "Jakarta"..
Disaat-saat sebelum berpisah, aku baru tahu, kalau ternyata dia gak sendiri, melainkan ikut dengan rombongan kantor bokapnya yang lagi tugas di Surabaya.
Pantas aja, lekaki tua yang ada didepanku selalu ngelihatin, kala ku coba curi pandang terhadap anak gadisnya.
Sejurus kemudian, sebelum beranjak, kami juga masih sempat saling bertukar nomor telpon.
..................
Pukul tujuh malam, semua aktiviatas reka ulang, kelar sudah!
Semua peralatan, mulai dari kamera, tripot, akilight, batere, telah di packing rapi sebelum dibalikin ke logistik.
Lima menit kemudian, sebuah pesan singkat masuk!
Intinya, dia dan saudaranya akhirnya bisa datang nonton acara tersebut!
Lega rasanya, mendengar kabar itu!
Tapi, karena tiket yang kuberikan padanya ada 3 buah! Mau gak mau, bakalan ada tiket yang terbuang! Pasalnya, tiket tersebut dapat digunakan oleh 6 orang, sedangkan mereka datang hanya bertiga. Mau gak mau, ketimbang hangus, sebelum balik ke kantor, segera aku kabarin para talent, kalo masih ada 1 tiket lagi yang tersisa. Namun, ntah mengapa, ajakan kali ini nihil! Zikri-seorang talent- yang kuharapkan ikut, ternyata gak bisa hadir, karena keluarga pacarnya sedang sakit.
.................
Pukul 8.00 malam, kami tiba di kantor, dan langsung menuju Logistik untuk menyerahkan peralatan yang telah dipakai seharian.
Sejurus kemudian, panggilan masuk dari sobatku datang, mengatakan kalo dia sudah di lobby!
Menanggapi itu, aku pun segera turun untuk menghampirinya.
Berhubung ramainya penonton yang pingin ngelihat pertunjukan ini, aku agak kesulitan menemukannya. Akhirnya di tengah keramain itu, lambaian tangannya terlihat mengarah kepadaku, dan segera saja kuhampiri. Ternyata benar, mereka cuma bertiga: dia, adik dan abangnya!
"Ah, terbuang deh 1 tiket!", keluhku dalam hati.
...................
Acara yang sejatinya dimulai jam 8 malam, ternyata harus mundur 1 jam karena sesuatu hal.
"Emang biasa telat, kayak gitu, ya?" ucapnya padaku.
"Gak tau, ya!, abis nonton acara ini, baru pertama juga seh!", sahutku menimpali.
And, untuk mengisi kehampaan selama 1 jam kedepan, akhirnya aku ajak mereka untuk nunggu di luar saja. Tepatnya di pinggiran air mancur yang mulai dipadati penonton.
Sejam kemudian, kami telah berada diantrian panjang, berdesakan dengan penonton lain, yang terlihat antusias dengan pertunjukan ini. "Budaya antri, ternyata masih menjadi dilema", gumanku!, ketika melihat susahnya panitia mencoba mendisiplinkan para penonton yang saling bersileweran.
Disaat yang tak terduga itu, sebuah sms pendek masuk. "Mas, kita pingin nonton juga, lho!, masih ada tiketnya, kan? -Inung-". Sontak aku kaget, kenapa dia bisa tau kalo ada 1 tiket yang tersisa. Mungkin ketika rekon tadi, informasi keberadaan 1 tiket telah menyebar di kalangan para talent. Inung, yang waktu itu pernah menjadi talent, memang ngebet pingin ikutan nonton acara tersebut. Ternyata, impiannnya itu kesampaian juga sekarang!
And, karena sudah janji mau nungguin inung sampe datang, Terpaksa deh, harus kutunggu!
Untungnya, dia datang sesaat sebelum pintu studio 1, tempat acara berlangsung ditutup.
Sejurus kemudian, Inung pun segera mencari tempat yang pas untuk menonton pertunjukan itu.
Nah, karena nungguin Inung, aku jadi kehilangan Sobat-yang baru ketemu di saat tak terduga di bandara-dan saudaranya. Lagi-lagi, nasib masih baik, akupun menemukannya, terlihat bingung mencari posisi tempat duduk. Sesaat pandangan kuarahkan ke pojokan! Dua buah tempat duduk terlihat kosong. Segera, abang dan adiknya sang sobat, kusuruh untuk menempatinya sebelum diambil orang lain. Sementara itu aku dan dia bergerak kebagian atas deretan tempat duduk. Sampainya disana, kursi yang tersedia, ternyata telah penuh. Akhirnya, hanya lorong tangga yang terlihat masih kosong, walau dibeberapa sisinya mulai dipadati penonton. Tempat inilah yang menjadi pilihan terakhir.
....................
Dua jam sudah, pertunjukan kocak itu berlangsung!
Tampak jelas di raut wajahnya, kalau dia sangat menikmati pertunjukan ini.
Abis emang kocak, seh!
Tak henti-hentinya, disela-sela pertunjukan, dia tertawa sendiri, kala sang aktor sedang memperagakan sesuatu yang lucu.
.....................
Semoga kita masih bisa nonton acara itu bareng!
Sobatku (cUa..........)
gadis kecil yang beranjak dewasa!

ANTARA - Lingkungan

Climate Change News - ENN