Sunday, November 17, 2013

Terios 7 Wonders Memang Jos...

Preview New Daihatsu Terios 2013. 
(sumber: http://www.youtube.com/watch?v=YhCYH8pqBwY) 

Mobil, kini tak lagi hanya sebagai gaya hidup. Mobil telah menjadi kebutuhan dalam menunjang akitivitas sehari-hari, mulai dari transportasi untuk ke kantor, mengantar anak ke sekolah, berbelanja, berlibur hingga berpetualang. 

Selain sebagai alat transportasi, faktor keamanan dan kenyamanan telah menjadi indikator penting dalam fitur yang harus dimiliki sebuah mobil. Beruntung jika semua faktor itu telah tersedia. Pasalnya, semakin mahal harga sebuah mobil, beragam fitur yang ditawarkannnya semakin menunjang keamanan dan kenyamanan penggunanya. Demikian sebaliknya.

Sayangnya, kemampuan finansial kerap menjadi indikator utama dalam menentukan sebuah mobil yang pas bagi penggunanya. Karena jujur saja, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk membeli mobil yang mahal. Kalo sudah begitu, biasanya pilihan jatuh pada mobil dengan harga yang terjangkau.

Sunday, September 08, 2013

Habis Manis, Sampah di Buang

Ilustrasi: buanglah sampah pada tempatnya.

"Ketika Dunia Dikuasai oleh sampah, Maka Dunia akan Melahirkan sampah juga" [Eustass Kid]

Beberapa waktu lalu, saya dikagetkan dengan  aksi seorang pengendara mobil mewah yang dengan santainya membuang sampahnya di jalan. Sampah yang dibuang itu ukurannya memang terbilang kecil. Bisa jadi bungkus rokok atau benda lain yang ukurannya hanya segenggaman.

Namun aksinya itu, membahayakan pengguna jalan. Pasalnya, saya yang berada tepat dibelakangnya, tidak menyangka akan mendapatkan lemparan benda kecil itu. Karena kaget, saya berusaha mengelak, membuat saya hampir bertabrakan dengan motor lain yang melintas. Beruntung, saya bisa menguasai keadaan, sehingga kecelakaan tidak terjadi.

Dalam hati saya berguman: "gak nyangka, mobil mentereng, tapi nyampahnya di jalan raya".

Wednesday, August 21, 2013

Nemo Sekarat...


Clownfish hidup di lingkungan yang bersih.
Peningkatan suhu air laut berpotensi membuat ikan ini akan  lenyap
(foto: internet)
Sejak film Finding Nemo muncul di tahun 2003 silam, rasa penasaran saya terusik. Pasalnya, ingin tahu bentuk aslinya seperti apa? Apakah bentuknya betul-betul lucu dengan warna yang begitu menggoda? Jawabnya muncul beberapa tahun kemudian.

Yup, tepatnya ketika meliput di Sea World, Ancol. Saat itu saya baru sadar bentuk nemo yang sesungguhnya? Sebelumnya, dalam bayangan saya, nemo layaknya ikan pada umumnya dengan bentuk/ ukuran yang sedang dan pasti gampang ditemukan.

Namun kondisi sebenarnya tidak demikian. Bentuk yang kecil membuatnya sulit ditemukan. Sehingga jika tidak teliti, jangan harap bisa melihat nemo di habitat aslinya.

Saturday, August 17, 2013


Rudi Rubiandini memberikan keterangan usai ditangkap KPK di rumahnya.
(Foto: Republika.co.id)

Hari itu, sekitar pukul 5 subuh, kami dikejutkan dengan berita tertangkapnya Rudi Rubiandini, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) oleh KPK. Saat itu kami melihatnya dari tv sebelah (baca: tv kompetitor).

Sekilas gambar yang ditampilkan tidak begitu baik. Pasalnya, kebanyakan merupakan gambar malam yang notabene gelap. Belum lagi, beberapa bagian terasa goyang, membuat penonton tidak nyaman. Artinya, untuk ukuran visual, tayangan itu masih jauh dari baik.

Tapi, ups, nanti dulu, gambar itu jadi bermakna, karena nilai beritanya yang sangat besar. Belum lagi, ia hadir disaat yang tepat, manakala tak satu pun stasiun tivi lain meliput hal itu.

Sunday, August 11, 2013

Segkarut PKL di Pasar Tanah Abang

Plasa Tanah Abang
*foto: blog kliktoday.com
...
Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menertibkan pedagang kaki lima yang mengokupasi trotoar dan badan jalan merupakan kebijakan yang telah lama ditunggu. Pasalnya, keberadaan pedagang kaki lima memang kerap mengganggu hak pejalan kaki dan lalu lintas pengguna jalan.

Hanya saja, jangan sampai kebijakan itu berlebihan dan justru bisa membuat Jakarta kehilangan salah satu ciri khasnya. Apalagi PKL merupakan pedagang yang berada di luar sistem pasar dan keberadaannya telah ada sejak lama.

Selama ini,  keberadaan PKL dianggap telah telah melanggar setidaknya dua UU, yakni UU 38/2004 tentang Jalan dan UU 22/2009 tentang Lalu Lintas.

Dalam Pasal 63 UU 38/2004 tentang Jalan, Siapa pun yang mengganggu fungsi jalan dan jalur pedestrian bisa dikenai sanksi hukum, termasuk PKL dihukum maksimal 18 bulan penjara atau denda maksimal Rp 1,5 miliar.

Wednesday, August 07, 2013

Selamat Ulang Tahun AJI


Setiap tahun AJI selalu turun ke jalan untuk memperjuangkan kesejahteraan jurnalis
(foto: jacko agun)
Hari ini,  tepatnya 19 tahun silam, sebuah organisasi pers baru resmi berdiri. Organisasi itu merupakan organisasi pertama yang berani menentang rejim pemerintahan Soeharto yang sangat otoriter pada saat itu. Organisasi itu pun dicap sebagai organisasi terlarang yang setiap gerak-geriknya diawasi.

Sikap berseberangan itu membuatnya dimusuhi oleh PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), satu-satunya organisasi wartawan pada saat itu. Maklum, PWI merupakan organisasi yang jadi binaannya pemerintah. Semua gerakan insan pers selalu berada dalam koordinasi  PWI. Sehingga, sudah menjadi rahasia umum, betapa PWI tidak lagi menjalankan fungsinya sebagai kontrol sosial, tapi lebih sebagai perpanjangan tangan penguasa.

Kejadian itu pun berawal dari pembredelan 3 media besar saat itu, yakni:Detik, Editor dan Tempo pada 21 Juni 1994. Ketiganya dibredel karena pemberitaannya yang cenderung kritis terhadap kebijakan pemerintah. Pemerintah yang memang tidak suka akhirnya mencabut ijin penerbitannya,sehingga ketiga media itu berhenti beroperasi.

Sunday, August 04, 2013

Yuk, Menulis Lagi!

(Ilustrasi, source: eeshape.com)

.....
Sudah lama juga saya tidak menulis di blog ini. Kalaupun harus menulis, hal itu tak lebih dari tuntutan skenario. Ya, kurang lebih begitu bahasa kerennya.  Sebuah keadaan yang memang mengharuskan saya untuk menulis.

Namun ntah mengapa, akhir-akhir ini keinginan untuk menulis datang kembali. Inspirasi itu bisa berasal dari menyimak keadaan atau melihat blog orang lain serta membaca tulisan-tulisan orang lain.

Oh ya, sejak pindah desk akhir Juli kemarin, waktu untuk menulis sepertinya semakin besar. Maklum, sebelumnya saya disibukkan dengan pekerjaan kantor yang menguras pikiran. Salah satunya adalah riset. Meski terbilang sepele, kegiatan riset membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Karena itu, boro-boro nulis, istirahat aja kadang kurang.

Belum lagi, kemarin itu, saya juga dibebani urusan remeh temeh, seperti urusan antar jemput anak sekolah. Sebuah kegiatan rutin yang membuat waktu bergerak cepat dan hanya menyisakan ketergesa-gesaan. Pasalnya, begitu sampai di rumah, tak lama kemudian harus bergegas menuju kantor.

Friday, August 02, 2013

Mengapa THR Harus Diberikan?


ilustrasi foto by: www.dpbbm.com

“Setiap orang yang mempekerjakan orang lain dengan imbalan upah wajib membayar THR, entah itu berbentuk perusahaan, perorangan, yayasan, atau perkumpulan” 

Tadi malam saya mendapat kiriman imel dari seorang teman. Isinya merupakan undangan peliputan terkait 10.000 buruh di KBN Cakung yang belum menerima  Tunjangan Hari Raya (THR) meski lebaran tinggal menghitung hari. Wow.., 10.000 buruh. Membayangkannya saja, membuat bulu kuduk berdiri. Maklum jumlah itu sangat  besar. Jika di bariskan, panjangnya bisa sampai mana ya?

Selain itu, di imel juga dijelaskan bawa ada ribuan buruh yang sudah diputus kontrak sebelum lebaran, atau dipanggil lagi setelah lebaran, hanya demi pengusaha menghindari membayar THR.   Atau, ada juga perusahaan yang memberlakukan pembayaran THR setengah atau dibayar setelah lebaran. Pola-pola yang sebenarnya sangat melanggar undang-undang  dan akal-akalan pihak pengusaha.

Wednesday, July 31, 2013

Mengintip Keindahan Pulau Pari

...
Dari kejauhan mulai tampak bentuk pulau itu. Luasnya kurang lebih 42 Hektar, dengan jumlah penduduk hanya 700 jiwa. Bagian terluar pulau dipenuhi dengan pepohon seperti cemara dan kelapa, sementara diantaranya tampak rumah-rumah mungil penduduk. Tak heran jika dari jauh, pulau ini terlihat hijau.

Foto bersama di depan gapura P. Pari
Semakin dekat, sebentuk benda panjang menjorok kelaut segera menyapa. Benda itu adalah dermaga Pulau Pari dengan panjang kurang lebih 100 m. Tak jauh dari dermaga itu terdapat gapura yang bertuliskan “Selamat Datang di Pulau Pari”.  Pertanda bahwa kami telah tiba di Pulau Pari, salah satu pulau berpenghuni di gugusan Kepulauan Seribu.

Sekeliling tampak riuh siang itu. Ratusan penumpang berebut turun dari kapal KM. Krapu yang kami tumpangi dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. Maklum, teriknya mentari yang seakan membakar kulit, membuat banyak orang enggan berlama-lama di dalam kapal.

Sunday, July 28, 2013

Meliuk di Ganasnya Jeram Asahan


ket: Jeram Rizal Nurdin sebagai pembuka pengarungan di Sungai Asahan
(foto: jacko agun)

Lewat layar kaca, kulihat lagi keelokannya. Lewat layar kaca pula ku teringat keganasan ombaknya. Sebuah bukti yang begitu nyata karya Sang Maestro Agung. Karya itu adalah Sungai Asahan.
 
Hari itu (10/03/2012) saya mendapat kabar dari seorang kolega yang bercerita tentang tayangan petualangan di salah satu televisi swata. Dia bertutur tentang ganasnya Sungai Asahan. Sejenak akalku mengembara, kembali ke masa 10 tahun silam. Masa dimana saya dan teman-teman mapala mencoba menggeluti liarnya Asahan yang memang sudah mendunia.
 
Bagi pengarung jeram, sungai ini menjadi semacam barometer untuk mengukur tingkat eksistensi jika ingin disebut sebagai rafter. Kurang afdol rasanya, jika tidak berarung jeram di sungai ini bagi mereka yang mengaku penggiat arung jeram. Banyak kalangan menilai Asahan termasuk sungai terbaik ke tiga di dunia, setelah Zambesi di Afrika dan Colorado di Amerika Serikat. Tak jelas siapa yang pertama kali memberi predikat tersebut. Yang pasti gaungnya terasa hingga hingga sekarang.

Thursday, June 06, 2013

3 Jam itu...

.....
seperti apa proses produksi Prime Time edisi baru itu dilakukan?
ya, begini ceritanya...
dimulai dari rapat redaksi siang, berlanjut hingga siaran, dan diakhiri dengan rapat evaluasi malam.
bagaimana rasanya?
ehm..., sulit tuk diungkapkan


note
Foto by: jacko agun
Camera : Pocket Camera G12
Editing : Photoshop
Lokation : 11st floor Berita Satu Plaza





rapat redaksi jam 13.00 WIB

Rundown Prime Time 27 Segmen

Runner sibuk mengecek rundown

begini gaya si bos kalo sedang serius

nah, kalo yang ini, bakal jadi bos besar nantinya

and... show will start, now

style runner kalo sedang pegang show... mantabs

cek monitor...

no comment ah..

standby... camera on.

siap-siap LBP nih, maklum tinggal 2 menit

terpana dengan tampilan layar monitor... 

chief mengecek ulang rundown siaran... moga-moga tak ada yang terlewat

di studio-1

ini studio...

ini dia penampakannya


Friday, January 11, 2013

Hah, Pengawasan PP Tembakau Diserahkan ke Masyarakat?


(hypnoterapi solusi kecanduan rokok, video by: jacko agun)

Adalah sangat mencengangkan saat membaca berita tentang pelaksanaan PP no. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan, atau dikenal dengan sebutan PP Tembakau. Pasalnya, kemarin (11/1) Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi dalam konferensi pers di Keminfo menyerahkan pengawasan PP ini kepada masyarakat, padahal pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan merupakan pemegang mandat  pelaksana PP ini.

“Oleh karena itu, kami berharap partisipasi aktif adalah masyarakat demi untuk kepentingan masyarakat juga”, ujar  Nafsiah Mboi kepada salah satu media online di Jakarta.

Sebelumnya, PP ini sendiri hampir 3 tahun lamanya terkatung-katung dari satu kementerian ke kementerian yang lain, sebelum akhirnya di ketuk palu oleh presiden secara diam-diam pada 24 Desember 2012 lalu. Dari pemberitaan disebutkan bahwa penghalang terbesar adalah lobi-lobi industri rokok. Jamak diketahui bagaimana industri  rokok memiliki kedekatan dengan pihak istana.

ANTARA - Lingkungan

Climate Change News - ENN