 |
Arsip Foto - Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Foto: ANTARA |
berita-sekejap, JAKARTA -
Nilai tukar
rupiah terhadap
dolar AS yang menguat secara tiba-tiba di
Google telah
menimbulkan kegaduhan. Hal itu mencerminkan bahwa masyarakat Indonesia masih
sangat bergantung pada sumber informasi tunggal, dan tidak melakukan verifikasi
terlebih dahulu.
Kesalahan teknis dalam sistem Google telah menimbulkan kepanikan dan spekulasi di masyarakat. Dari peristiwa itu ada beberapa poin menarik yang bisa digarisbawahi:
Ketergantungan pada Google sebagai sumber informasi
Banyak masyarakat yang langsung mempercayai angka yang ditampilkan tanpa melakukan verifikasi silang dengan sumber resmi, seperti Bank Indonesia atau penyedia data keuangan lainnya.
Kemungkinan penyebab kesalahan- Kesalahan teknis dalam sistem Google atau penyedia data pihak ketiga.
- Data yang tidak diperbarui secara real-time atau berbeda antara satu penyedia dengan yang lain.
- Kemungkinan manipulasi oleh aktor jahat melalui peretasan atau penyalahgunaan sistem.
Dampak yang ditimbulkan
- Masyarakat menjadi bingung, bahkan beberapa percaya bahwa ekonomi Indonesia membaik secara drastis.
- Spekulasi liar yang berpotensi mempengaruhi pasar finansial.
- Bank Indonesia harus segera turun tangan untuk mengklarifikasi situasi.
Pentingnya verifikasi data
Kejadian serupa pernah terjadi di Malaysia, yang menunjukkan bahwa Google memiliki kelemahan dalam menampilkan nilai tukar yang akurat. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk selalu mengecek informasi dari berbagai sumber sebelum mempercayainya.
Secara keseluruhan, ini menjadi pengingat agar kita lebih kritis dalam menerima informasi di era digital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar