Sesuper-supernya Superman ternyata dia manusia juga. Enggak percaya?
Berapa umur Superman sekarang? Kalo dihitung dari pertama kali dia muncul pada tahun 1938, tahun ini sang jagoan genap berusia 68 tahun. Ulang tahunnya jatuh pada bulan Juni ini. Bersamaan dengan dirilisnya serial Action Comics nomor 1 oleh DC Comics, Amerika.
Di ulang tahunnya yang ke-68 ini, Superman mendapat sebuah hadiah manis, sebuah film baru garapan Warner Bros. bertajuk Superman Returns. Dirilis di seluruh dunia tanggal 28 Juni 2006 film ini menggambarkan sisi lain sang manusia super. Dibandingkan film-film lainnya, Superman versi Superman Returns terlihat lebih manusiawi.
Layaknya manusia biasa, putra terakhir Krypton ini punya rasa rindu, cemburu, bahkan "nakal". Jauh dari sosoknya yang biasa terlihat seperti dewa.
Sebenarnya, ini bukanlah pertama kalinya Superman digambarkan mendekati sosok manusia. Beberapa tahun belakangan DC Comics mulai berupaya memanusiakan Superman lewat deretan cerita dalam serial komiknya.
Dalam beberapa episode, Superman digambarkan sebagai sosok yang amat tergantung pada Louis Lane. Jadi, ia nekat mengambil keputusan untuk menikahi kekasihnya itu. Di episode lain Superman yang kabarnya enggak tembus peluru ternyata bisa juga tewas. Bahkan, di serial Identity Crisis, jagoan kita digambarkan sebagai orang yang penuh curiga. Deretan sifat itu mirip seperti kita, manusia biasa.
Superhero
Gambaran yang kita dapat tentang Superman saat ini ternyata berbeda jauh dengan sosok Superman di masa lampau. Dulu Superman digambarkan sebagai sosok yang amat sempurna. Enggak punya masalah dengan kehidupan duniawi, selain cinta.
Selebihnya, Superman adalah dewa. Sosok yang enggak terkalahkan. Pemuda Amerika pujaan yang selalu jadi panutan.
Biar lebih jelas, mari kita lihat rekam jejak (track record) sang Man of Steel. Sejak kemunculannya pada era Golden Age (1938-1957) Superman sudah memperlihatkan keperkasaannya sebagai jagoan tanpa tanding. Selain gape meringkus kejahatan dalam kehidupan sehari-hari, Superman ternyata juga seorang tentara yang andal.
Seorang diri dia mampu menghancurkan pasukan Hitler dan Stalin. Dia juga membantu pasukan Sekutu menghancurkan kekuatan Jepang dan membawa Amerika dan sekutunya memenangi Perang Dunia II.
Kepahlawanan Superman enggak berakhir sampai di situ. Di beberapa edisi Action Comics terbitan tahun 1947 Superman digambarkan punya kemampuan spektakuler. Kembali ke masa lalu dengan memutar balik rotasi Bumi.
Berbekal kemampuan ini Superman sukses berkenalan dengan tokoh-tokoh penting masa lalu. Mulai dari Shakespeare sang penyair, Abraham Lincoln dan George Washington (Presiden Amerika), hingga Julius Caesar dan Cleopatra.
Saat memasuki era Silver Age (1957-1969), kehebatan Superman bertambah. Selain punya kekuatan super luar biasa, Superman memiliki daya tarik tambahan untuk memikat cewek.
Enggak seperti kisah-kisah awal yang selalu difokuskan pada hubungan Clark Kent, Superman, dan Louis Lane (sesekali diseling dengan Lana Lang), pada era ini Superman lebih rajin menebar benih cinta. Tercatat ada beberapa cewek yang sempat dipacarinya. Mulai dari Luma Lynai—superhero cewek dari dimensi lain, Lori Lemaris—sang putri duyung, sampai Lyra Lerrol—bintang film Krypton yang dikenalnya saat melakukan perjalanan menembus waktu ke planet asal.
Pada masa ini Superman pun menjadi semakin kuat. Pasalnya, makin banyak makhluk super yang bersekutu dengannya. Selain Krypto, anjing super yang muncul di era Golden Age, pada masa ini muncul Comet, si kuda super, Superboy, dan Powergirl. Belakangan muncul Supergirl, sepupu Superman yang terdampar pula di planet Bumi.
Popularitas Superman pada masa ini semakin bertambah berkat kesuksesan Superman: The Movie di layar lebar. Dibintangi Christopher Reeve, film ini dianggap mampu melahirkan sosok Superman yang mendekati komiknya. Enggak heran, film ini dianggap sebagai film Superman terbaik sepanjang masa. Yang membuat penonton seluruh dunia tertarik menyimak kisah-kisah komiknya.
Mendekati era Bronze Age (1970-1980), Superman semakin menjadi dewa. Kekuatannya kian enggak tertandingi. Pokoknya, jauh deh dibanding kemampuan kita-kita, manusia biasa. Dan, sosok inilah yang dipertahankan hingga awal ’90-an.
Dimatikan
Entah kenapa, pada era ’90-an penjualan komik Superman anjlok. Seminggunya, komik Superman cuma terjual 100.000 eksemplar. Angka ini jauh menurun dibandingkan angka penjualannya di tahun 1939 yang mencapai 1,25 juta eksemplar. Dibandingkan komik X-Men yang terjual delapan juta kopi per minggu pada saat yang sama, prestasi yang diraih Superman jelas hancur-hancuran.
Hal ini membuat petinggi DC memutar otak. Pasalnya, buat perusahaan komik raksasa itu, Superman adalah ikon. Sejak kelahiran Superman bermunculanlah berbagai superhero lain yang akhirnya mendapat tempat di hati pembaca komik. Uniknya, hampir semua terinspirasi sang putra Krypton.
Berbagai langkah diambil. Semua penulis dan pelukis komik kenamaan dipanggil. Bahkan, mereka enggak ragu-ragu membajak Mike Carlin—penulis kenamaan dari Marvel Comics, yang notabene saingan mereka, untuk ikut memikirkan kelangsungan hidup si manusia baja.
Mau tau, apa kesimpulan yang didapat?
Superman dianggap terlalu hebat. Kekuatan super yang dimilikinya membuat sang superhero kehilangan sisi manusiawi. Sisi yang seharusnya mendekatkan dia dengan pembaca.
"Superman is kind of old fashioned. Enggak kayak karakter hero lain yang muncul (saat itu), dia enggak pernah langsung berurusan dengan kematian. Itu yang menjauhkannya dari para pembaca….," ujar Mike Carlin, eks penulis kenamaan Marvel yang dibajak DC untuk menyelamatkan Superman.
Menurut Carlin dan timnya, diperlukan sebuah gebrakan besar untuk membuat Superman terlihat manusiawi. Satu-satunya jalan adalah "membunuh" Superman.
Gagasan ini jelas membuat petinggi DC terpukul. Namun, apa boleh buat. Risiko besar ini harus dicoba sebelum Superman mati beneran karena komiknya enggak laku.
Bareng timnya, Mike akhirnya merencanakan sebuah skenario besar untuk memanusiakan Superman. Si manusia baja dihadapkan dengan sebuah pertarungan mahadahsyat. Musuhnya adalah Doomsday, alien yang kekuatannya jauh melebihi Superman.
Pertarungannya melawan Doomsday berakhir seri. Keduanya tewas terbunuh. Superhero favorit pembaca komik sedunia harus menemui ajalnya.
Ternyata, peristiwa ini mampu menggugah pembaca komik di seluruh dunia. Gara-gara kematiannya komik Superman laris manis. Angka penjualannya bertahan hingga DC merilis komik-komik lanjutan dengan cerita yang enggak kalah seru. Cerita tentang kebangkitan Superman dan perjuangannya mendapatkan kembali kekuatan untuk kembali berperang membela keadilan.
Ritme ini terus dipertahankan sampai sekarang. Superman yang dulunya superhero sejati, bertransformasi menjadi manusia super yang manusiawi. Yang perlu berjuang untuk mencapai tujuan. Sama seperti kita-kita.
Superman kembali ke khitahnya sebagai anak manusia. Khitah yang sebenarnya sudah dipikirkan jauh-jauh hari oleh dua kreatornya, Jerry Siegel dan Joe Schuster, pada tahun 1938. Saat keduanya memutuskan untuk "menitipkan" putra Jor-El ini kepada pasangan petani Jonathan dan Martha Kent untuk dididik menjadi anak manusia. Bukan menjadi dewa seperti yang pernah diraihnya beberapa tahun silam. (Tim Muda)
No comments:
Post a Comment