Tuesday, November 27, 2007

....%^%$@*&...



Akhirnya, semua akan tiba pada suatu hari yang biasa.
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui...
Apakah kau masih selembut dahulu?
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap,
sambil membenarkan letak leher kemejaku.
Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih,...
Lembah Mandalawangi.
Kau dan aku tegak berdiri.
Melihat hutan-hutan yang menjadi suram.
Meresapi belaian angin yang mejadi dingin....
Apakakah kau masih membelaiku semesra dahulu.
Ketika ku dekap, kau dekaplah lebih mesra,lebih dekat.
Apakah kau masih akan berkata;ku dengar detak jantungmu.
Kita begitu berbeda dalam semua,
kecuali dalam cinta

(OST GIE)

2 comments:

  1. dahsyat memang ini kata2 =)

    ReplyDelete
  2. Anonymous3:02 AM

    terima kasih! Maklum saya pengagum berat, GiE!

    "waktu ditanya banyak orang, apa alasannya mendaki gunung. Dengan lantang ia berujar: nasionalisme tidak timbul dari slogan-slogan dan hipokrisi. Nasionalisme hanya akan timbul, ketika kita dekat dengan alam dan masyarakatnya. Itulah sebabnya, "mengapa kami MeNDaKi GuNuNg"


    Bayangkan, bagaimana orang muda se jaman itu, sudah bisa mendapatkan makna filosofi antara mendaki gunung dengan nasionalisme.

    ReplyDelete

ANTARA - Lingkungan

Climate Change News - ENN