Thursday, November 19, 2009

Mythbuster Perubahan Iklim


Jim Hoggan, seorang professional public relation (PR) tanpa lelah berusaha memerangi kebohongan tentang tidak adanya dampak pemanasan global. Dan tugas PR untuk menyebarkanluaskan pemahaman itu.

"Aku tertegun, benar-benar kaget," ungkap Jim Hoggan, penulis buku baru “Climate Cover-Up: The Crusade to Deny Global Warming (Greystone Books) dan buku “ a chair of the David Suzuki Foundation”

Hoggan tidak terkejut saat mengetahui perubahan iklim berhasil mematikan kesadaran orang-orang tentang pemanasan global. Dia hanya kaget betapa banyak orang menyangkal keberadaan perubahan iklim yang sebenarnya sangat nyata. Selain itu ia pun kagum bahwa dibalik penolakan tersebut ia menemukan hal-hal baru yang dibutuhkan bukunya, demi mengurai kebohongan mereka dengan melibatkan PR.

Jika orang berada dalam posisi yang memahami bagaimana seni PR telah lebih jauh menyebabkan penolakan pemanasan global, seharusnya orang tersebut sadar. Hoggan menjabat sebagai presiden dari perusahaan PR Hoggan & Associates di Vancouver karena telah bekerja selama beberapa dekade. "Public relations adalah cara membina hubungan dan membantu orang berkomunikasi, bukan malah menyebarkan informasi yang keliru," katanya.

Tersinggung dan marah dengan kebiasaan perusahaan-perusahaan minyak dan batu bara yang menyewa perusahaan PR pada dekade 1980-an untuk menimbulkan keraguan mengenai realitas pemanasan global (sama seperti yang mereka lakukan untuk menyebarkan ketidakpastian tentang bahaya perokok pasif), akhirnya Hoggan mendirikan sebuah sumber online, DeSmogBlog.com, lima tahun lalu.

"Saat kami memulainya dengan sebuah blog kecil yang kemudian digemari masyarakat Vancouver. Saya tak pernah berpikir bahwa blog tersebut akan dilihat oleh 1,3 juta pengunjung hingga sekarang ," tutur Hoggan yang gak menyangka kalau bog tetap akan ada.

Ledakan Penolakan

Faktanya, Hoggan mengatakan, bahwa tidak hanya penolakan yang tetap ada. "tampaknya mereka yang tidak setuju dengan dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim juga meningkat." Ketika kesadaran masyarakat mulai tumbuh akan ada kekuatan ilmiah yang menjelaskan tentang pentingnya masalah perubahan iklim, sehingga orang-orang yang tidak putus asa dan orang yang keras kepala bertekad untuk menyangkal pentingnya penyelamatan Bumi demi uang besar. "Ini bukan konspirasi, itu sebuah industri," ungkapnya.

Pada akhir 1980-an, Hoggan menulis di “Climate Cover-Up”, pengakuan terhadap perubahan iklim dan kreasi manusia berupa gas-gas rumah kaca sebagai penyebab utama pemanasan Bumi, sampai-sampai mantan Presiden George Bush mengatakan "mereka yang berpikir kita tidak berdaya untuk melakukan apa-apa tentang efek rumah kaca dan kita melupakan 'efek Gedung Putih, sebagai presiden saya bermaksud untuk melakukan sesuatu tentang hal itu. "

Tetapi, selama 20 tahun, perusahaan-perusahaan minyak (dengan kemampuan mereka menyewa PR) dan perusahaan manufaktur ragu akan "ilmuwan palsu, palsu laporan ilmiah, organisasi-organisasi akar rumput palsu dan hal-hal lain yang berusaha mengeluarkan pers rilis yang bertujuan merongrong setiap usaha badan-badan politik untuk membuat undang-undang yang berlaku dalam mengurangi gas rumah kaca. "Berarti, kita benar-benar tidak melakukan apa-apa tentang masalah ini” lanjut Hoggan.

Gas rumah kaca terus meningkat (kadar emisi Canada sekarang berada pada posisi sekitar 30 persen pada tahun 1990, ketika seharusnya mereka sangup melakukan antisipasi), berbarengan dengan rendahnya kesadaran masyarakat. Jajak pendapat Gallup baru-baru ini memperkirakan bahwa 48 persen orang Amerika berpikir bahwa ancaman pemanasan global dilebih-lebihkan. Gerakan politik sangat lambat tentang kemungkinan adanya pajak karbon yang lebih sering ditolak. "ketika orang-orang seharusnya sudah menangis akibat adanya pajak karbon," kata Hoggan, seharusnya sudah dilaksanakan sejak peraturan itu dikeluarkan. Media pun terus mengutip secara skeptic tentang pemanasan global di ruang yang sama sebagai pendapat ilmuwan perubahan iklim yang bonafit. Ulasan Hoggan yang paling terkenal, saat ia menulis, The Calgary Herald.

Mengubah Taktik

Dalam pertemuan panel antar pemerintah tentang perubahan Iklim bersama Al Gore yang memenangkan hadiah nobel, rencananya pada pertemuan PBB di Kopenhagen mendatang, terang-terangan akan menyangkal adanya perubahan iklim menjadi sesuatu yang tidak biasa dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi di tempat itu, dia mengatakan, sekarang kita melihat semakin banyak "energi" dan "lingkungan"

Para ahli mengatakan bahwa masalah ini memang kesalahan kita, tapi itu akan terlalu mahal untuk dicegah. Masalah lain, seperti AIDS atau kemiskinan, peringkatnya lebih tinggi pada daftar prioritas, dan kami tidak mungkin menghadapi perubahan iklim pada waktu yang bersamaan, mereka membantah.

"Para ahli memberi orang-orang pengertian bahwa perubahan iklim bukanlah sesuatu hal yang tidak dapat mereka lakukan, itu strategi yang sangat pintar," ujar Hoggan.

Media yang bersahabat dengan tokoh-tokoh seperti Britain's Christopher Monckton (tampil di CBC's The Hour) dan Bjørn Lomborg (menghiasi dengan TED bicara) terus menemukan megafon untuk pandangan mereka bahwa perubahan iklim merupakan masalah yang terlalu besar untuk mereka perbaiki, "tanpa pernah bertanya darimana uang itu mereka dapatkan, "katanya.

Alasan untuk Berharap

Tapi, Hoggan menambahkan, "Jumlah orang yang memahami masalah dan yang peduli tumbuh dari hari ke hari."

“Saya benar-benar merasa bahwa pekerjaan saya membantu mengembangkan cara kita ketika berbicara tentang perubahan iklim kepada masyarakat, sehingga mereka dapat memahaminya secara lebih baik. Selain itu kita membantu mencerahkan orang-orang yang sering membuat bingung masyarakat”, ujar Hoggan.

“Saya pikir itu adalah sesuatu yang akan saya lakukan di rentang sisa waktu hidup saya” tandasnya.(Zoe Cormier/jacko agun)

No comments:

Post a Comment

ANTARA - Lingkungan

Climate Change News - ENN