Thursday, July 08, 2010

Paul Masih Hidup


Kabar terbaru yang dirilis kompasiana.com (http://lomba.kompasiana.com/group/gempita-afsel/2010/07/08/paul-gurita-meninggal-setelah-meramalkan-spanyol-menjadi-pemenang-di-laga-semi-final/) perihal kematian Paul si Gurita sungguh mengejutkan. Diberitakan jika gurita kelahiran Inggris yang di pelihara di Akuarium Oberhausen- Jerman tersebut meninggal usai meramalkan pertandingan antara Jerman dan Spanyol.

Munculnya berita itu, sontak membuat anggota komunitas kompasiana bereaksi. Kebanyakan menyatakan bahwa kabar itu adalah bohong dan tidak selayaknya kompasiana.com meluluskan tulisan yang belum tentu kebenarannya.

“ini tulisan hoaxxxx… Admin kok tidur, membiarkan tulisan seperti ini.. ikutan lomba lagi… Bikin malu Kompasiana aja”, ujar Syaruddin Djalal, salah seorang anggota komunitas.

Lalu ada asdhar, anggota komunitas lain yang menyatakan, “ha ha haa… itu bukan gurita paul… video itu hoax… Video itu hoax.. kok di makan.. wakakakk”.

Kehebohan tulisan itu, membuat saya penasaran untuk melakukan penelusuran tentang benar-tidaknya berita tersebut. Anehnya, setelah melakukan browsing sana-sini, termasuk pada media-media berbahasa inggris, saya tidak menemukan satu pun berita yang membenarkan berita diatas. Kesimpulan sementara, berita tersebut adalah bohong.

“ternyata masih ada saja yang rela menulis kepalsuan demi popularitas semu… Preet..”, ujar Zuragan Qripix Pedez, anggota komunitas.

Kehebatan Paul

Beberapa hari ini, di herhelatan akbar piala dunia, perhatian masyarakat global tersedot pada kehebatan prediksi sesosok binatang laut berkaki delapan yang dikenal dengan nama Paul si gurita. Berbeda dengan gurita pada umumnya, binatang laut ini mampu memprediksi dengan tepat, pemenang dari empat laga terakhir yang masuk ke perempat final piala dunia 2010.

Seperti dilaporkan beberapa media asing, gurita berusia dua tahun tersebut mampu meramalkan kemenangan Jerman atas Australia (1-0) di laga pemubuka Grup D, lalu kalah dari Serbia (0-1), dan kembali berjaya melawan Ghana (1-0), dan pada Jumat (25/6), Paul berhasil memprediksi kemenangan Jerman atas Inggris di fase 16 besar.

Selasa (29/6), Paul si Gurita yang lahir di Weymouth, Inggris itu, bahkan memprediksi kekalahan Argentina dari Jerman (0-4) di laga perempat final 3 Juni 2010. Termasuk laga sensasional lainnya saat tim panser menumbangkan Inggris 4-1 (27/06) di partai 16 besar.

Namun sebelum laga semifinal, Paul secara mengejutkan memilih Spanyol sebagai lawan dari tim panser. Peramal berkaki delapan itu membuktikan pilihannya tepat, terutama setelah sundulan Carlos Puyol di menit 73. Akibatnya, tim Jerman di bawah asuhan Joachim Loew kandas meraih mimpi menjadi juara Piala Dunia untuk keempat kalinya.

Bagaimana Paul Melakukannya?

Banyak yang mempertanyakan bagimana Paul bisa melakukan aksi hebatnya dalam meramal setiap pertandingan yang bakal berlangsung. Dihadapan para pemburu berita, binatang lunak tak bertulang belakang ini membuktikannya dengan cara yang sangat mudah.
Sebelumnya disediakan dua buah kotak plastik transparan yang diberi bendera dua negara berbeda sebagai simbol negara yang akan berlaga di ajang piala dunia.

Kotak-kotak itu pun diisi dengan makanan gurita dalam jumlahyang sama. Lalu paul akan berputar-putar dan akan memilih sendiri kotak plastik yang disenanginya. Setelah itu ia akan berdiam di dalam kotak tersebut. Biasanya kotak tempat si gurita hinggap menjadi pertanda negara yang akan keluar sebagai pemenang.

Contohnya, saat Paul meramalkan kemenangan Jerman atas Inggris, yang bisa diartikan Der Panzer akan menang mudah atas Three Lions. Lalu kemenangan Jerman atas Argentina di perempat final.

"Ia butuh waktu yang cukup lama untuk menentukan pemenang antara Jerman dan Argentina, bahkan setelah membuka kotak berbendera Jerman ia masih menunggu lama untuk masuk ke dalam dan mengambil makananya," papar Tanja Munzig juru bicara Sea Life.

Meski demikian banyak yang tidak percaya dengan kesaktian Paul. Tetapi Munzig meyakinkan Paul punya rahasia sendiri. "Tidak ada trik, makanan yang diletakkan di dalam kotak adalah sama dan semuanya yang berada dalam kotak itu juga sama kecuali benderanya," pungkas Munzig.

Terancam di Goreng

Menurut harian De Western, Rabu 7 Juli 2010, telah ada sejumlah komentar di Facebook dan Twitter yang menyarankan agar Paul di goreng, panggang atau berubah menjadi seafood. Pun, banyak yang menyarankan agar Paul segara dilemparkan ke kolam ikan hiu.

Sementara itu, di kota Berlin ada penonton yang sangat membenci Paul dengan teriakan lagu-lagu anti gurita. Walaupun demikian, hingga saat ini setidaknya Paul sang "Gurita Peramal" masih menjadi fenomena dengan rekor sempurna.

Paul si Gurita Peramal membuat warga Jerman sakit hati. Sebelumnya Paul selalu memprediksi kemenangan Jerman di enam pertandingan. Termasuk dua laga sensasional saat tim Panser menumbangkan Inggris 4-1 dan Argentina 4-0.

Namun sebelum laga semifinal, Paul secara mengejutkan memilih Spanyol sebagai juara atas tim Panser. Peramal berkaki delapan itu membuktikan keakuratannya. Kini, di dua laga yang tersisa, masyarakat dunia masih menunggu prediksi selanjutnya. Mungkinkah Jerman berhasil menduduki posisi ke tiga ataukah Belanda berhasil menjadi juara pertama di ajang Piala Dunia 2010. (jacko agun)

(sumber foto:www.dailymail.co.uk)

No comments:

Post a Comment

ANTARA - Lingkungan

Climate Change News - ENN