Kabar tentang peringatan (dies: red) perkumpulan itu pernah kudengar sebelumnya. Kurang lebih setahun lalu, aku pernah diajak untuk menghadirinya. Berhubung, waktu itu ada liputan luar kota. Mau gak mau, agenda itu pun berlalu dengan sendirinya.
Setahun kemudian...
Saat sedang menonton Reportase Sore di kantor. Toba-tiba "Ochan" (seorang teman) datang menghampiri sambil membawa selembar surat "Undangan Dies Natalis" perkumpulan tadi.
Sejurus kemudian, kita mengatur waktu ketemuan yang pas, agar tidak ketinggalan. Hari minggu pagi pun di daulat untuk berangkat kesana. Tapi sebelum menuju lokasi di Ciater Sukabumi, -tempat acara berlangsung-, kami singgah dulu di Kalibata, tempat perwakilan mereka di Jakarta. Menurut rencana, semua undangan dan panitia Jakarta akan bergerak bersama dari sini menuju lokasi.
Ada hal menarik yang membuat aku takkan pernah lupa, ketika menginjakkan kaki di sekretariat ini. Pasalnya, salah seorang anggota yang merupakan pentolannya, sering dipanggil "Ogun" (orang gunung), ternyata hadir di sana. Bayangan tentang sosok dengan postur tinggi dan berotot, ternyata pupus sudah ketika bertemu dengannya. Ternyata pria ini cukup imut-imut dengan perut yang mulai membesar. "Karena jarang olah raga, katanya."
Sambil menunggu para tamu yang belum pada ngumpul. Tak terasa, 2 jam sudah kami ngobrol ngalar ngidul tentang semua petualangan yang pernah dialaminya. Mulai dari ketertarikan dengan organisaninya sampai cerita pendakian gunung esnya yang kesohor, membuat aku mulai terkagum-kagum. Bagai membaca sebuah cerita yang hidup, semua itu dituturkanya tanpa merasa menjadi lebih hebat.
No comments:
Post a Comment