Monday, November 16, 2015

Festival Media 2015: Cerdas Memilih Media!

(Festival Media 2015 dimeriahkan dengan beragam kegiatan. Foto: jacko agun)
Untuk keempat kalinya, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) kembali menggelar kegiatan tahunan, “Festival Media” sebagai rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun AJI ke-21. Festival media tahun ini mengangkat tema; "Cerdas Memilih Media". 

Minggu siang (15/11) saya berkesempatan mengunjungi acara Festival Media 2015 yang diadakan oleh AJI di Universitas Atmajaya, terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 51, Jakarta. Acara itu sendiri telah digelar sejak Sabtu, 14 November 2015.

Ketika bertandang kesana, beberapa acara sedang berlangsung secara paralel. Berhubung bukan panitia, saya lebih leluasa berkeliling dari satu stan ke stan lainnya, khusus untuk mengintip kemeriahaanya. Sementara itu, rekan-rekan panitia sibuk mengawal beragam acara tersebut.

Dulu, 4 tahun silam, saya pernah terlibat aktif di kegiatan serupa. Seingat saya, acara itu merupakan yang pertama kali diadakan, dan kami (baca: AJI Jakarta) sebagai pelopornya. Karena kekurangan tenaga, sementara kegiatan banyak, kami terpaksa merekrut tenaga-tenaga volunteer untuk ikut serta. Maklum, saat itu, panitia inti, --anggota AJI Jakarta--, tak sampai 30 orang, meskipun jumlah anggota keseluruhan (baca: saat itu) telah mencapai 400 orang. Namun, karena sebagian besar merupakan jurnalis aktif, jadinya tidak banyak yang bisa berpartisipasi.

Sama seperti saat itu, Festival Media kembali melibatkan banyak volunteer. Berbeda dengan jaman itu, dimana volunteernya berasal dari beragam latar belakang, maka tahun ini, volunteernya adalah mahasiswa Atmajaya. Dari pengamatan saya, rekan-rekan volunteer begitu bersemangat mengawal setiap acara.

Satu yang agak berbeda menurut pengamatan saya, adalah lokasi kegiatan yang terpencar-pencar. Bagi pengunjung yang tidak paham peta lokasi dipastikan akan kesulitan mengikuti acara yang diinginkan, karena letaknya yang tidak terpusat. Maklum, kegiatan kali ini dibagi atas beberapa zona, dan beberapa kegiatan dipusatkan di lantai 14 dan 15. Nah kebayang, kan, betapa ruwetnya?

Ketika melakukannya pertama kali, kegiatan Festival Media digelar di Gedung Galeri Nasional, Jakarta Pusat. Saat itu, semua acara terpusat dilokasi yang berdekatan. Selain itu, rambu-rambu penunjuk arah juga telah kami siapkan. Sehingga, setiap pengunjung yang datang tidak kesulitan jika harus mengikuti topik workshop tertentu.

Bagi teman-teman jurnalis yang seumuran, momen Festival Media 2015 tak lebih dari ajang kumpul-kumpul dan reunian. Maklum, meskipun sama-sama di Jakarta, kami jarang bertemu. Dan rutinitas kantor jadi alasannya. Gak asyik bangat, kan?

Dulu, sewaktu menjadi pengurus aktif AJI Jakarta, saya rajin berkunjung ke sekretariat dan bertemu rekan pengurus yang lain. Rapat, diskusi, canda tawa dan acara masak-masak jadi warna khas AJI Jakarta yang takkan bisa saya lupa. Dan karenanya, saya bangga menjadi bagian dari organisasi yang lahir sebagai bentuk penolakan terhadap rezim orde baru itu.

***
Oh ya, Festival Media sendiri telah digelar di beberapa kota. Di mulai dari Jakarta, Festival Media lalu bergulir di beberapa kota lain, seperti: Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Dalam setiap pelaksanaannya, Festival Media selalu ramai dipenuhi pengunjung. Kebanyakan pengunjung berasal dari kalangan media, mahasiswa, masyarakat umum dan anggota AJI dari berbagai kota di Indonesia.   

Pada tahun ini, Festival media memilih tema "Cerdas Memilih Media" karena menyadari banyaknya informasi yang datang kepada publik melalui berbagai platform dan beragam perangkat. Isi informasi yang tersedia juga sangat beragam, dengan kredibilitas sumber juga berbeda-beda. 

"Melaui festival media ini, AJI berharap masyarakat semakin cerdas memilih sumber informasi, bisa memilih mana yang berdasarkan fakta dan yang bukan," kata Ketua Umum AJI Suwarjono.

Festival Media kali ini juga dimeriahkan dengan beragam kegiatan, mulai dari pameran, talkshow, workshop, serta aneka perlombaan. Sementara peserta yang ikut berpartisipasi, berasal dari berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Pun, tak ketinggalan beberapa sponsor yang ikut menyukseskan acara itu.

Acara Festival Media ini terbuka untuk umum dan gratis. Sebagian besar acara dilaksanakan secara paralel dalam ruangan terpisah. Selanjutnya, bagi publik yang ingin berpartisipasi, biasanya langsung mendaftarkan diri di loket yang disediakan.

***
Di tengah pertumbuhan media-media yang makin marak, masyarakat dihadapkan dengan serbuan informasi yang beraneka ragam. Media-media kemudian berlomba-lomba meraih perhatian publik dengan informasi berkualitas sampai sekadar berita sensasional. Oleh karena itulah ajakan untuk cerdas memilih media menjadi pas. 

Kegiatan Festival Media 2015 diharapkan menjadi tonggak kembalinya rasionalitas penonton/ pembaca yang sesungguhnya. Lewat beragam acara, pengunjung diajak kembali ke titik nol, kembali memaknai arti penting sebuah media dan dampaknya bagi masyarakat.

Dan untuk merangkum tema itu, festival dibagi atas dua kegiatan utama, yakni talkshow/ workshop dan aneka lomba yang dilangsungkan dalam 2 hari.

Kegiatan talkshow/ workshop dibagi atas beberapa tema, diantaranya: 
1. Cerdas Memilih Media dipandu Ketua PBNU-Imam Aziz, Dir. Program TV Muhammadiyah-Retno Intani, Direktur RRI-Niken, Dosen Atma Jaya-Salvatore. 
Talkshow Mana Indonesiamu "Menjadi Presenter" bersama Najwa Shihab dan Aiman Wicaksono.
3. Monetize Your Video dipandu CEO Malesbanget.com, Dedy Dahlan.
4. Kelas Menulis Blog dipandu Dosen School of Communication Unika Atma Jaya.
5. Berkembang Bersama E-Commerce dipandu CEO Gerai Saqina.com, Mohamad Rosihan dan Tokopedia.
6. Drone Journalism bersama Jurnalis Aljazeera, Bobby Gunawan. 
7. Menulis Kreatif bersama Okky Madasari.
8. Kelas Menulis Opini bersama Dosen School of Communication Unika Atma Jaya, Salvatore Simarmata.
9, Kelas Dokumenter Kreatif bersama Sutradara, Chairun Nissa.
10. Fotografi Menggunakan Gadget bersama Fotografer Profesional Arbain Rambey.
11. Penggunaan Open Data dalam Peliputan Investigasi bersama Jurnalis Tempo, Wahyu Dhyatmika.
12. Monetizing Online Media bersama Product Manajer Aplikasi BABE, Aristama Roesli dan Social Blogger, Damar Juniarto.
13. Masa Depan Media dan Nasib Jurnalis, Keamanan di Era Digital dan Ancaman terhadap Privasi dan Tantangan Kode Etik di Era Digital bersama Ketua Federasi Serikat Pekerja Media Independen (FSPM) Independen, Abdul Manan, dan Direktur Global TV, David Audy.

Sementara khusus untuk lomba, telah disiapkan beberapa jenis lomba diantaranya: Lomba Jurnalis Cilik, Lomba Photo on Location, Lomba Stand Up Comedy dan Lomba Menulis Kreatif "Mana Indonesiamu". Selain itu ada juga Lomba Penulisan Online Pers Mahasiswa, hingga Stan Terbaik untuk AJI Kota.

Saat mendatangi Festival Media 2015, saya melihat antusiasme pengunjung cukup tinggi. Terbukti dari masih ramainya pengunjung setia menanti hingga sesi akhir pada hari itu. Apakah hal itu murni karena keinginan pengunjung atau karena harus menunggu pengumuman berbagai lomba, saya gak bisa memastikan. Hanya saja, di sesi akhir sore itu, salah satu momen penting yang ditunggu-tunggu adalah pengumuman Apresiasi Jurnalis Jakarta (AJJ) dengan total hadiah mencapai Rp. 25 juta.

Dari 80 karya yang masuk ke panitia, juri merasa tidak puas dengan karya-karya tersebut. Alasannya, tidak ada karya yang menonjol untuk dijadikan "Liputan Yang Terbaik'. Namun juri mengapresiasi usaha jurnalis Jakarta yang menyajikan karya yang bermanfaat untuk publik dan berpengaruh. Juri menilai karya berdasarkan; kemampuan menggali data di lapangan, menembus narasumber, orisinalitas, penulisan atau penyajian serta bahasa dan etika jurnalistik.

Setelah melalui proses penjurian, juri memutuskan 4 pemenang Apresiasi Jurnalis Jakarta 2015, masing-masing untuk kategori media cetak, online, televisi dan foto. Sementara untuk kategori radio, juri memutuskan tidak ada pemenanggnya. Semua karya itu dinilai secara kolektif oleh 5 juri, yakni Ging Ginanjar (BBC Indonesia), Nezar Patria (TheJakartapost.com), Feri Latief (AJI Jakarta), Wahyu Dhyatmika (Tempo) dan Monique Rijkers (Jawa Post TV).

Pemenang untuk kategori media cetak diraih oleh Sukma Nugraha dari Tempo dengan judul "Sekutu Bisnis Anak Hakim". Sedangkan untuk media online oleh Aghnia Adzkia dari CNNIndonesia.com dengan karya " Kisah Kristen Tolikara Hibahkan Tanah Ulayat untuk Musaha". Adapun pemenang untuk kategori televisi diberikan kepada Merylia Marlisa Tirayoh dari Kompas TV dengan judul "Sarjana Instan". Terakhir, karya foto bercerita dimenangkan oleh Rommy Pujianto dari Harian Media Indonesia dengan karya "Suami Istri di Pusaran Korupsi".

Apresiasi Junalis Jakarta merupakan ajang bergengsi terhadap jurnalis di Jakarta. Penghargaan ini diberikan bagi jurnalis untuk karya yang dinilai berkualitas dan memiliki pengaruh terhadap masyarakat luas. Lomba ini sendiri telah diselenggarakan AJI Jakarta sejak 2002 dan diumumkan setiap tahunnya.  Lomba ini sengaja dibuat untuk mendorong para jurnalis dan media agar mau meningkatkan kualitas karya-karya jurnalistiknya, sembari memberi manfaat bagi publik. 

-EnD-


No comments:

Post a Comment

ANTARA - Lingkungan

Climate Change News - ENN