(Seorang relawan menempelkan bibit karang ke Domus Musculi. Foto: jacko agun) |
“Dengan menghadirkan karya seni di laut, sebenarnya saya ingin meluhurkan laut, supaya kita tidak lagi memunggungi laut. Karena sampai sekarang, banyak orang kalau buat rumah, belakangnya laut dan depannya selalu menghadap ke jalan.
-Teguh Ostenrik, seniman
Mentari tak lagi malu memancarkan kilaunya, ketika saya dan sepeda motor butut tiba di dermaga Ancol. Jujur, sinarnya mulai membuat gerah, pertanda cuaca akan cerah, setidaknya hingga siang hari nanti. Dan pagi itu merupakan waktu yang pas menuju laut.
Usai memarkir motor, saya bergerak ke dermaga 19 yang letaknya tidak begitu jauh. Di dermaga itu, teman-teman voluntir (relawan) bersama sejumlah pengurus Yayasan Terumbu Rupa (YTR) telah berkumpul. Mereka juga masih menunggu kedatangan relawan lain, sebelum memutuskan berangkat ke Pulau Sepa, Kepulauan Seribu.