(source: https://thumb9.shutterstock.com) |
“In the West Papuan people’s petition we hand over the bones of the people of West Papua to the United Nations and the world. After decades of suffering, decades of genocide, decades of occupation, we open up the voice of the West Papuan people which lives inside this petition. My people want to be free.”
Benny Wenda, exiled West Papuan leader
Beberapa waktu lalu, Hermawan Sulistyo yang juga peneliti LIPI berkesempatan hadir sebagai narasumber. Di waktu senggang sebelum on air, Hermawan yang akrab disapa Kikiek itu bercerita tentang bahaya penggunaan kata “separatis”, jika terus digaungkan.
Kata itu semakin sering terdengar pasca pembebasan 1300 warga Kampung Banti dan Kimbely, Mimika, Papua berakhir mulus, meski hingga kini tak jelas, siapa pihak penyandera, karena belum ada yang berakhir di pengadilan.
“Kata separatis itu baiknya gak usah digaungkan. Bahaya, karena hal itu bisa membuat negara lain atau badan dunia terlibat ikut menumpas separatis”, pintanya.